Sejak Kapan Sex Education Diajarkan pada Anak ?
PORTALBIAS.COM – Di Indonesia sex education, edukasi seks atau pendidikan tetang seks belum menjadi pembelajaran yang prioritas disekolah. sering dianggap pelajaran yang tabu sex education di Indonesia hanya seputar alat vital, hubungan intim yang dilihat dari sudut pandang biologi,kontrasepsi, hamil, melahirkan ? akan tetapi sex education lebih dari itu semua.
Ada sangat banyak definisi atau pengertian yang terbentuk tentang pendidikan seks, akan tetapi jika saya mengerucutkan dari pendapat ahli yang paling mengena dengan pemahaman pendidikan seks yaitu Menurut Menurut Nashih Ulwan A(dalam Madani Y, 91:2003) pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri, dan perkawinan.
Pendidikan seks tidak hanya membahas mengenai hubungan suami istri yang sering tergambarkan di masyarakat kita, melainkan pendidikan seks membahas bagaimana seorang remaja dapat menerapkan norma-norma baik dalam pergaulan sehingga mereka dapat memilah mana hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dan ketika telah terjadi,seorang remaja sudah punya gambaran, tau harus kemana dan tahu cara mengatasi juga bertanggung jawab.
Bukan jadi rahasia lagi kurun beberapa tahun terkhir kasus pelecehan semakin melambung angka nya, menurut LPKS (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) setidaknya di tahun 2017 telah terjadi 81 kasus kekerasan seksual kepada anak, pada 2018 kasus tersebut kian meroket dengan tembus angka 206 kasus, kasus tersesbut adalah kasus yang dilaporkan kepada pihak terkait dan sangat punya kemungkinan bahwa ada sangat banyak kasus serupa yang terjadi di tengah masyarakat kita yang hal tersebut belum dilaporkan atau belum paham dengan perbuatan tersebut.
Ini menjadi tolak ukur bahwa pendididkan seksual tersebut dirasa penting dengan segala perkembangan dunia yang tidak dapat di hentikan. Dan pertanyaan adalah sejak kapan pendidikan seks dapat diberikan? Pendidikan seks dapat di berikan sebelum seseorang masuk kepada masa sekolahnya, hal tersebut di ungkapkan oleh Satyawanti Mashudi yang merupakan Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), “pada usia pra sekolah, pendidikan seksual pada anak yang bisa diberi yakni tentang seks dan gender”. Tentu materi yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan usia nya, contohnya seperti mengenalkan perbedaan antara jenis kelaminn laki-laki dan perempuan, bagaimana bersikap seperti gender mereka masing-masing dan bagaimana menjaga kebersihan badan seperti sanitasi setelah buang air kecil dan air besar. Dan tentu peran terbesar dalam hal ini adalah orangtua, orangtua harus tau bagaimana cata menyampaikan ke seorang anak dengan bahasa yang di mengerti oleh dia. Selain itu, orangtua adalah pintu pertama yang dapat di akses oleh seorang anak dalam memahami hal tersebut agar anak bisa mendapatkan informasi yang falid. Sebab informasi sensitif yang disembunyikan bisa memicu anak mencari dari sumber lain, salah satunya dunia digital yang memiliki informasi yang tidak terbatas.
Kemudian materi yang diberikan terus bertambah seiring dengan umur seorang anak, seperti nantinya anak sudah pada tahap umur yang akan mentruasi, maka orangtua harus memberi tahu apa mentruasi tersebut baik dalam aspek umum seperti kapan datangnya atau secara terinci bagaimana membersihkan darah tersebut, juga jika pada saat mandi janabah doa apa yang harus di baca pluss tata cara mandinya. Dan fase terpenting daari kehidupan seorang manusia adalah fase ketika mereka remaja (WHO 10 s.d 19 tahun) pada fase ini remaja akan terlibat dilemma berat dalam hidupnya baik dalam penentuan tujuan hidup, masalah pendidikan, pertemanan, maupun percintaan. Fase ini remaja akan lebih luas interaksinya dalam lingkungan maka sangat dibutuhkan self defender. Pada usia ini, orangtua sudah bisa menjelaskan pada anak tentang proses reproduksi manusia. Selain itu, jelaskan pada anak tentang kesehatan seksual. Bahwa kegiatan seks yang dilakukan secara sembarang di usia mereka akan menimbulkan beberapa risiko pada kesehatan tubuh. Misalnya, akan menimbulkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, kencing nanah, sipilis, dan lainnya. Perbincangan mengenai hal tersebut juga bisa disertai dengan penjelasan tentang norma atau hukum agama yang dipercayai.
Tidak kalah pentingnya dengan pencegah, pengajaran tentang mengatasi permasalahan ini juga patut dibicarakan. seorang remaja harus dibekali kemampuan berani bertanggung jawab atas semua pilihannya,mau itu mengambil jalan aborsi, membesarkan anak,sekedar melahirkan lalu open adoption, berkonsultasi dengan pakar, mengobati penyakit dll. seorang anak harus diberi pemahaman tetang banyaknya pilihan yang tersedia dalam mengatasi masalah ini agar sang anak tidak terpuruk.
Nah sekarang sudah tahu kan mengapa sex education sangatlah penting, tidak hanya menjaga Anda saja, akan tetapi menjaga orang-orang di sekitar Anda. untuk dapat menerapkan norma-norma kehidupan dengan baik. Nah sekarang sudah tahu kan mengapa pendidikan seks itu sangat penting bagi kita semua, tentu kesadaran untuk ingin belajar timbul melalui pribadi kita terlebih dahulu dan dapat merambah kepada orang lain