Pemkab Enrekang MoU Dinas TPHP Sulsel Kembangkan Potensi Kedelai
PORTALBIAS.COM – Dalam pengembangan Potensi Kedelai di Enrekang, Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sulsel laksanakan MoU antara Petani dan Pengrajin Tempe di Enrekang.
Melalui Dirjen PPHTP Direktorat Pengelohan dan Pemasaran Hasil Tanaman membuka peluang usaha Ekspor dan atau Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan.
“melalui penandatanganan MoU bersama 45 Kelompok Tani, untuk budidaya Kedelai dengan 3 perwakilan Perajin Tempe / Tahu di Enrekang akan ada jaminan produksinya kedepan,” aku Sekretari Dinas TPHP Susel Muhlis Mori, SP. MM bertempat di Anjungan Mata Allo (7/6-22).
Kata Muhlis Mori , budidaya Kedelai menjadi perhatian karena mayoritas kebutuhan kedelai masih diimpor sampai saat ini sekitar 76 persen dari kebutuhan kedelai masih diimpor.
“Untuk produksi secara nasional masih 2 juta ton sedangkan kebutuhan kedelai skala nasional 240 juta ton artinya baru 24 persen terpenuhi kebutuhannya dan sisanya 76 persen impor,”ucapnya.
Lanjutnya, MoU antara Petani Kedelai dan pengrajin tempe / tahu artinya ada jaminan pasar dan ketetapan harga yang didorong dengan stimulan sarana dan prasarana Kementan RI.
“ini adalah salah upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan semua komoditas impor ada subtitusi impornya, artinya mengurangi import dengan menutupi import,”harapnya.
Tampak hadir Sub. Kord. Pemasaran dan Promosi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Maretsum Simanullang SP. M.Si.
Sedangkan Pemda Enrekang diwakili Sekda Enrekang Dr. H. Baba, MM di dampingi Kadis TPHP Enrekang Addi,SP dan sejumlah Kadis lainnya.
Senada Sub. Kord. Pemasaran dan Promosi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Maretsum Simanullang Sp. M.Si menambahkan sejak 2 tahun terakhir dinamika harga kebutuhan pangan diseluruh Indonesia melonjaknya harga kedelai.
“Saat ini harga kedelai dan Jagung kejar-kejaran, jadi Pak Menteri Pertanian mengerahkan ada semacam kemitraan dibangun, kalau dipusat Kopti Pusat di daerah koperasi tahu tempe melalui perjanjian untuk menyerap hasil dari petani”ucapnya.
Dikatakan pula dalam 2 tahun ini selain pengrajin tempe/ tahu, petani kedelai juga tertekan dengan tempe luar negeri yang jauh lebih baik dari segi kualitasnya. “Sehingga hal tersebut tantangan demi meningkatkan produktifitas petani kedelai,”akunya.
Lalu Sekda H.Baba sampaikan tentang potensi daerah dalam pengembangan budidaya kedelai baru dimulai tahun 2021 lalu produksi bisa 1 ton sampai 2 ton per hektar.
Dalam pengembangan kedelai baru tahun 2021 dalam satu hekar dapat menghasilan 2 ton per hektar, sudah sangat wajar Enrekang menjadi perhatian penuh pemerintah provinsi dalam pegembangan kedelai.
Ia katakan sektor pertanian salah satu unggulan dari kabupaten Enrekang hal tersebut dapat dibuktikan melalui dasar makro sosial ekonomi.
“kontribusi sektor pertanian sebesar 38% ini tertinggi memberi kontribusi terhadap PDRB kita, saya kira wajar sektor pertanian ini dapat disupport dan digenjot”ucapnya.(mas)