Pemanasan Global Gara-gara Email Numpuk? Kok Bisa?
PORTALBIAS.COM – Beberapa hari terakhir ini media sosial telah diramaikan oleh kampanye penghapusan email. Kampanye itu disampaikan agar para pengguna email menghapus “sampah” atau “spam” di email dengan alasan untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.
Seorang Peneliti NASA bernama Peter Kalmus mendadak viral setelah videonya melakukan aksi demo didepan gedung JPMorgan Chase. Ia mengkhawatirkan kondisi bumi yang sudah tidak bisa dinikmati oleh manusia dalam waktu lama mengingat bumi yang sudah semakin rusak.
Setelah viral, warganet mulai ramai membicarakan dan mencari upaya agar bisa mengurangi dampak dari pemanasan global. Hingga diketahui oleh sebagian warganet, bahwa cara yang paling mudah kita lakukan untuk menguranginya dengan menghapus email.
Banyak warganet yang mempertanyakan apa hubungan antara email yang dihapus dengan pemanasan global.
E-mail merupakan bagian yang sudah digunakan dalam keseharian baik untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Terlihat hal yang tidak menimbulkan dampak apa-apa, tetapi ternyata e-mail bisa meninggalkan jejak karbon. Penjelasan ini dilansir dari Green Matters, Sabtu (16/4/2022).
Sebagian besar email yang belum terbaca akan tersimpan di cloud, dan penyimpanan itu membutuhkan listrik yang dimana sebagian besar listrik masih menggunakan bahan bakar fosil. Maka dari itu, dampak menumpuk email bisa mempengaruhi pemanasan global.
Dalam laporan 2021 dari The Good Planet, rata-rata orang Amerika memiliki sekitar 500 email yang belum dibaca. Jika berasumsi bahwa setiap email menyumbang 0,3 gram karbon dioksida berdasarkan emisi karbon, maka terdapat 150 gram karbon dioksida ekstra per warga Amerika Serikat.
Sekitar 62 triliun pesan spam yang dikirim setiap tahun menggunakan listrik sebesar 33 miliar kilowatt jam (KWh) dan menghasilkan sekitar 20 juta ton CO2 per tahun. Perlu diketahui juga bahwa setiap 1 GB data yang tersimpan di data center, penyedia layanan surat elektronik memerlukan listrik sekitar 32 kWh.
Apabila seluruh pengguna rutin menghapus 10 email per hari, maka bisa menghemat penyimpanan sekitat 1,7 juta GB atau setara dengan 55,2 juta kWh listrik yang ada di data center. Dengan demikian, penyedia data center dapat mengurangi konsumsi 19.356 ton karbon atau setara 39.035 ton emisi karbon.
(AK)