Enrekang – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah memberhentikan Bupati dan Wakil Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan Asman. Keduanya sebelumnya mengundurkan diri karena maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) di Pileg 2024.
Pemberhentian keduanya tertuang dalam surat keputusan (SK) bernomor: 100.2.1.3-3779 tahun 2023. Surat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jendral (Ditjen) Otonomi Daerah Kemendagri.
“Iya, sudah ada surat pemberhentian Bupati dan Wakil dari Kemendagri masuk ke DPRD Enrekang,” kata Ketua DPRD Enrekang Idris Sadik, Selasa (10/10/2023).
Idris mengungkapkan bahwa surat pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Enrekang tersebut merupakan tindak lanjut dari surat rekomendasi pengunduran diri yang diajukan oleh Muslimin Bando dan Asman. Surat pemberhentian itu akan berlaku resmi hingga akhir masa jabatan pada 31 Oktober 2023.
“Ini surat balasan dari Kemendagri karena sebelumnya pak Bupati dan Wabup sudah buat surat rekomendasi. Jadi surat pengesahan pemberhentian itu sampai masa jabatan 31 Oktober 2023,” ungkapnya.
DPRD Enrekang akan melakukan sidang paripurna saat pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Enrekang pada 31 Oktober 2023. Idris juga menyatakan belum mengetahui sosok Pelaksana Tugas (Pj) Bupati yang akan menggantikan Muslimin Bando.
“Pasti kita diparipurnakan. Kalau Pj Bupati kita belum tahu siapa yang ditunjuk, tunggu keputusan Kemendagri selanjutnya,” ucap Idris.
Diketahui, Muslimin Bando berencana maju sebagai calon anggota DPR RI dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) setelah keluar dari partai Golkar. Sementara itu, Asman berencana maju sebagai calon anggota DPRD provinsi dari Partai NasDem.
Bupati Enrekang, Muslimin Bando, menyatakan bahwa dia ingin maju ke Senayan atas permintaan masyarakat. Meskipun begitu, dia masih belum ingin mengumumkan dirinya sebagai calon anggota DPR dari PAN.
“Rencana mengabdi di masyarakat lewat DPR. Mungkin saja PAN nanti saya umumkan,” tandasnya.
